ACUAN PERJUANGAN

"BERUSAHA MENEGAKAN KEBENARAN ... ELOK LAKU ... BAIK BUDI ...TAGUH IMAN..."

Thursday, February 05, 2009

MANUSIA TEMPATNYA KHILAF

Siapapun laki-laki yang mengaku Islam tidak layak mendatangi Panti Pijat...yang jelas tukang pijatnya wanita yang bukan muhrimnya...Yang pasti caleg yang tertangkap basah adalah manusia biasa...bukan malaikat...Tapi jelas PKS partai Dakwah, Bersih, Peduli dan Profesional...1 saja Kader nya berbuat salah langsung di Ekspos besar2an...maklum Musuhnya banyak...Kamis, 5 Februari 2009 | 11:39 WIB
JAKARTA, KAMIS — Dalam edaran yang berisi kronologi tertangkapnya Zulhamli Alhamidi, anggota DPRD Kota Jambi, di panti pijat, Ketua DPD PKS Kota Jambi Safrudin Dwi Apriyanto menyatakan bahwa saat dirazia, anggotanya itu tidak sedang bersama perempuan.
Disebutkan, Selasa (3/2) pukul 13.30, dilaksanakan razia gabungan antara pemkot (Satpol PP) dan Poltabes yang diikuti wartawan, baik cetak maupun elektronik. Substansi razia tersebut adalah razia yustisi KTP dan perizinan, baik untuk hotel, karaoke, maupun panti pijat. Biasanya razia dilakukan malam hari, tetapi karena berbagai pertimbangan, termasuk seringnya terjadi kebocoran informasi, maka razia dilakukan siang hari.
Adapun lokasi usaha pijat Sehat Bersih yang merupakan tempat kejadian adalah tempat terakhir yang dirazia (pukul 15.00) setelah sebelumnya petugas menyisir hotel, karaoke, maupun panti pijat lain, baik di kawasan pasar, Mall Kapuk, dan beberapa tempat lainnya.
Saat tim razia gabungan sampai di lokasi Panti Pijat Sehat Bersih, kondisi sedang sepi, kecuali di lantai dua ada satu orang pasien. Menurut keterangan petugas Satpol PP dan wartawan, ada seorang lelaki dalam posisi tengkurap tanpa baju bagian atas dan terlihat sedang tertidur dengan musik di ponsel yang masih menyala. "Adapun saat petugas masuk ke bilik panti tersebut, tidak ada perempuan," tulis pernyataan dari DPD PKS yang diterima redaksi, Kamis (5/2).
Seorang wartawan sempat bertanya kepada perempuan yang tengah melintas di sekitar lokasi bilik dan ia menyatakan baru saja memijat lelaki yang ada dalam bilik tersebut. "Menurut penuturan wartawan itu, mohon maaf, penampilan perempuan tersebut kurang meyakinkan dari sisi paras/fisik (agak gemuk dan pendek) dan sedang mengenakan seragam panti pijat warna orange," tulis pernyataan tersebut.
Wartawan tersebut berniat membangunkan lelaki tadi, tetapi tidak jadi karena sedang tidur. Kemudian wartawan tersebut bergerak ke lantai dasar, sementara beberapa wartawan lain, termasuk wartawan elektronik kemudian masuk ke bilik dan membangunkan lelaki tadi dan menanyakan KTP-nya. Saat itulah lelaki tadi menyatakan bahwa ia adalah seorang anggota Dewan. Semula, tidak ada satu orang wartawan pun yang mengetahui identitas lelaki itu. Namun mendengar kata-kata ”anggota Dewan”, suasana langsung menjadi ramai oleh wartawan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa wartawan mengusulkan agar lelaki itu dipindahkan ke kantor Satpol PP. Saat prosesi pemindahan itulah sang anggota Dewan mendapat liputan dari para wartawan sampai ke kantor Satpol PP.
Karena di kantor Satpol PP terlalu banyak wartawan maka wartawan diarahkan ke kantor DPRD untuk konferensi pers bersama Bapak Muhammad Zayadi, S.pt (anggota DPRD Kota/PKS). Sementara Zulhamli Alhamidi dievakuasi ke rumah mertuanya pada pukul 17.45.
Menurut pengakuan yang bersangkutan, pada pukul 14.00, ia berencana akan mengunjungi rumah salah seorang kader. Namun, karena kondisi fisiknya kelelahan (malamnya bermain bulutangkis) maka kemudian ia mampir ke lokasi panti pijat tersebut.
"Saat ini yang bersangkutan tengah dimintai klarifikasi oleh dewan syariah dan bidang pembinaan kader DPW PKS Provinsi Jambi terkait dengan berbagai pemberitaan miring di media," ungkap pernyataan itu.
Dari hasil pertemuan tersebut, diputuskan bahwa Zulhamli Alhamidi akan menyampaikan klarifikasi terhadap pemberitaan miring di media dan langsung menyatakan pengunduran diri sebagai anggota DPRD Kota Jambi, sebagai konsekuensi bahwa apa yang dilakukannya meskipun secara hukum tidak bermasalah, tetapi secara etika kepartaian telah melanggar prinsip dasar PKS sebagai partai dakwah.
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/05/11393455/pks.tidak.ada.perempuan.bersama.anggotanya

No comments: